Rabu, 28 Maret 2012

Cara paling ampuh dan mujarab untuk otitis | Tahitian Noni

Cara mudah,aman dan cepat untuk mengatasi penyakit Otitis dengan obat alami Otitis Tahitian Noni Bioactive yang sudah terkenal di dunia terbukti ampuh dan mujarab  tanpa efek samping

otitis Obat Alami Otitis

Banyak di antara kita yang hobi korek kuping guna membersihkan kotoran/lilin yang ada di dalam telinga. Kadang kala selain menggunakan cotton bud, ada pula yang menggunakan pengorek dari besi/baja yang agak tajam sehingga menimbulkan iritasi/luka. Ini bisa mengakibatkan infeksi yang mengundang virus/bakteri bahkan pecahnya gendang telinga. Akibatnya, congek atau air nanah mengalir terus dari telinga dan pendengaran berkurang. Jika parah, bukan hanya tuli. Tapi juga bisa mengakibatkan kematian. Sehingga akhirnya tindak operasi harus dilakukan untuk menyelamatkan penderita.
Padahal sesungguhnya lilin/kotoran yang ada di dalam telinga kita diproduksi secara alami oleh tubuh kita untuk menangkap kotoran/debu agar tak masuk ke dalam telinga. Nanti pada akhirnya akan keluar sendiri meski tidak dikeluarkan.
Jika dibersihkan dengan cotton bud, kadang ini justru bisa mendorong kotoran semakin ke dalam dan makin padat. Sementara dengan besi tajam bisa mengakibatkan iritasi. Jadi lebih baik dibuang saja. Istri saya beberapa kali menderita Otitis Media. Akhirnya saya buang alat pengorek besinya. Lebih aman pakai klip kertas atau bulatan peniti sehingga tidak tajam dan kotoran juga tidak terdorong ke dalam. Tapi ini sebaiknya jangan terlalu sering (jangan setiap bulan) dan harus hati-hati sekali.
Otitis media adalah peradangan telinga bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis) dan sering pada anak-anak. Pada semua jenis otitis media juga dikeluhkan gangguan dengar (tuli) konduktif.
Dari perjalanan klinisnya, otitis media dibedakan atas akut (baru) dan kronis (proses lebih lama).
Otitis Media Akut (OMA)
Otitis media adalah infeksi atau inflamasi / peradangan di telinga tengah.
Telinga sendiri terbagi menjadi tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga tengah adalah daerah yang dibatasi dengan dunia luar oleh gendang telinga. Daerah ini menghubungkan suara dengan alat pendengaran di telinga dalam. Selain itu di daerah ini terdapat saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung belakang dan tenggorokan bagian atas. Guna saluran ini adalah:
  • Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar.
  • Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telinga tengah ke bagian belakang hidung.
  • Sebagai sawar kuman yang mungkin akan masuk ke dalam telinga tengah
Bagaimana Otitis Media Terjadi
Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius. Saat bakteri melalui saluran Eustachius, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga.
Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar 24 desibel (bisikan halus). Namun cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga 45 desibel (kisaran pembicaraan normal). Selain itu telinga juga akan terasa nyeri. Dan yang paling berat, cairan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya.
Penyebab otitis media akut (OMA) dapat merupakan virus maupun bakteri. Pada 25% pasien, tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnya. Virus ditemukan pada 25% kasus dan kadang menginfeksi telinga tengah bersama bakteri. Bakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumoniae, diikuti oleh Haemophilus influenzae dan Moraxella cattarhalis. Yang perlu diingat pada OMA, walaupun sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri, hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik. Hal ini dimungkinkan karena tanpa antibiotik pun saluran Eustachius akan terbuka kembali sehingga bakteri akan tersingkir bersama aliran lendir.
Otitis media kronik ditandai dengan adanya supuratif (bernanah) yang merupakan lanjutan dari OMA yang mengalami pecah gendang telinga dan tidak menutup setelah 6 minggu atau non supuratif (serosa/gendang telinga utuh). Jangan menganggap enteng penyakit pada indra pendengaran yang biasa disebut congek. Pasalnya, infeksi pendengaran bisa menyebabkan kematian jika tipe penyakit yang ditemukan adalah tipe ganas.
“Penyakit infeksi pada pendengaran ini ada dua tipe, jinak dan ganas. Kalau ganas jaringan choleasteatom dari yang tumbuh di gendang telinga dapat merusak tulang-tulang hingga ke otak, ini bisa penyebab kematian. Kalau sudah ada jaringan choleasteatom yang tumbuh, mau tidak mau harus segera dioperasi,” kata Ketua PGPKT Komisaris Daerah Sumut DR Dr Delfitri Munir Sp THT-KL(K) kepada wartawan di sela-sela operasi Outitis Media Perporasi (OMP) gratis di lantai III Central Medical Unit RSUP H Adam Malik Medan, Sabtu (17/4).
Sedangkan untuk tipe jinak, menurut Delfitri, jadwal operasinya masih bisa ditunggu dan bisa disembuhkan dengan memakan obat saja. Delfitri menerangkan, penyakit infeksi pendengaran itu disebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). “Penyakit ini ditandai dengan keluarnya nanah dari telinga. Kalau yang sudah ganas, nanahnya berwarna kehijau-hijauan,” sebutnya.
Masih menurutnya, penangan operasi yang dilakukan terhadap pasien yang hanya mengalami gangguan jinak, hanya menambal gendang telinga serta membersihkan tulang-tulang telinga yang infeksi dan membutuhkan waktu paling lama satu jam. “Sedangkan yang sudah ditumbuhi jaringan choleasteatom tadi, waktu operasinya bisa sekitar 4 jam lebih,” ucapnya.
Dia juga mengatakan, dokter THT tidak semua bisa melakukan operasi OMP ini. Di RS Adam Malik sendiri, dari 23 dokter THT, yang bisa dan rutin melakukan operasi ini cuma tiga orang. Delfitri menambahkan, Pemda diharapkan untuk menyiapkan alat-alat untuk mendukung operasi ini, sebab, sampai hari ini alat yang paling lengkap baru di RS Adam Malik. “Mengingat banyaknya penderita congekan ini, setiap tahunnya hingga 4,7 per seratus ribu penduduk, disarankan pemda menyiapkan alat-alat yang mendukung operasi ini, seperti mikroskop, mikrobor dan lainnya. Sedangkan kita siap untuk memberi pelatihan-pelatihan seperti ini, agar jumlah dokter THT yang bisa melakukan operasi ini bertambah,” katanya.
Sementara Kasubbag Humas RSUP HAM Sairi M Saragih DCN Mkes membenarkan dilakukannya operasi OMP di ruang Central Operasi Terpadu terhadap tujuh pasien yang menderita infeksi pendengaran. “Dari informasi yang didapat rencananya dokter akan menangani operasi terhadap 7 pasien namun pada satu orang mengundurkan diri,” katanya. Ketujuh pasien menderita infeksi pendengaran menjalani operasi OMP yakni Linggom (17), Nadia Safitri (18), Epiyanti (39), Evelyn (22), Rosinta (31), Agussalim (13) dan Rahmansyah (21). (mag-21)
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Gangguan telinga yang paling sering adalah infeksi eksterna dan media. Sering terjadi pada anak-anak dan juga pada orang dewasa (Soepardi, 1998). Otitis media kronik adalah keradangan kronik yang mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani
Definisi Otitis Media (Peradangan Telinga Tengah)
Otitis media adalah peradangan dari telinga tengah. “Otitis” berarti peradangan dari telinga, dan “media” artinya tengah. Peradangan ini seringkali mulai dengan infeksi-infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan, selesma-selesma atau persoalan-persoalan pernapasan lainnya, dan menyebar ke telinga tengah. Ini dapat disebabkan oleh virus-virus atau bakteri-bakteri, dan dapat menjadi akut atau kronis.
Otitis media akut biasanya adalah dari yang timbulnya cepat dan berdurasi pendek. Otitis media akut biasanya berhubungan dengan akumulasi cairan di telinga tengah bersama dengan tanda-tanda atau gejala-gejala dari infeksi telinga; gendang telinga yang menonjol biasanya disertai dengan nyeri, atau gendang telinga yang berlubang, seringkali dengan aliran dari materi yang bernanah. Demam dapat hadir.
Otitis media kronis adalah peradangan telinga tengah yang gigih, secara khas untuk sedikitnya satu bulan. Ini adalah berbeda dengan infeksi telinga akut (otitis media akut) yang biasanya berlangsung hanya beberapa minggu. Setelah infeksi akut, cairan (effusion) mungkin tertinggal dibelakang gendang telinga (tympanic membrane) untuk sampai dengan tiga bulan sebelum menghilang. Otitis media kronis mungkin berkembang setelah periode waktu yang berkepanjangan dengan cairan (effusion) atau tekanan negatif dibelakang gendang telinga (tympanic membrane). Otitis media kronis dapat menyebabkan kerusakan yang terus menerus pada telinga tengah dan gendang telinga dan mungkin ada aliran yang terus menerus melalui lubang pada gendang telinga. Otitis media kronis seringkali mulai tanpa nyeri dan demam. Tekanan telinga atau telinga yang meletus dapat menjadi gigih untuk berbulan-bulan. Adakalanya kehilangan pendengaran yang tidak kentara dapat disebabkan oleh otitis media kronis.
Otitis media yang paling sering disebabkan oleh infeksi dengan patogen virus, bakteri, atau jamur. Patogen bakteri yang paling umum adalah ””Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae nontypable””, dan”Moraxella catarrhalis”.
Diantara remaja yang lebih tua dan dewasa muda, penyebab paling umum dari infeksi telinga adalah”Haemophilus influenzae”. Virus seperti virus RSV (RSV) dan orang-orang yang menyebabkan flu biasa juga dapat menyebabkan otitis media dengan merusak pertahanan normal dari sel-sel epitel di saluran pernapasan bagian atas.
Faktor risiko utama untuk mengembangkan otitis media adalah tabung Eustachio disfungsi, yang mengarah pada kliring tidak efektif bakteri dari telinga tengah.
Peran anti-”H. ”vaksin influenzae bahwa anak-anak secara teratur diberikan adalah untuk mencegah penyakit invasif seperti meningitis dan pneumonia. Vaksin ini hanya aktif terhadap strain serotipe b, yang telah ditemukan untuk menyebabkan meningitis dan pneumonia pada anak di bawah lima tahun, dengan anak-anak antara 4 dan 18 bulan yang paling rentan. Isolat serotipe b jarang menyebabkan otitis media.
Kemajuan
Biasanya, otitis media akut berikut dingin: setelah beberapa hari hidung tersumbat telinga menjadi terlibat dan dapat menyebabkan sakit parah.
Rasa sakit biasanya akan menyelesaikan dalam waktu satu atau dua hari, tetapi dapat bertahan lebih dari seminggu. Kadang-kadang pecah gendang telinga, nanah dari telinga pemakaian, tetapi drum pecah biasanya akan sembuh dengan cepat.
Pada tingkat anatomi, perkembangan khas otitis media akut terjadi sebagai berikut: jaringan sekitarnya tabung Eustachian membengkak akibat infeksi saluran pernapasan atas, alergi, atau disfungsi dari tabung.
Eustachio tabung tetap diblokir sebagian besar waktu. Kehadiran udara di telinga tengah perlahan diserap ke dalam jaringan sekitarnya.
Sebuah tekanan negatif yang kuat menciptakan vakum di telinga tengah, dan akhirnya vakum mencapai titik di mana cairan dari jaringan sekitarnya menumpuk di telinga tengah. Hal ini dilihat sebagai perkembangan dari Tipe A tympanogram ke Tipe C ke Tipe B tympanogram.
Cairan dapat menjadi terinfeksi. Telah ditemukan bahwa bakteri dorman di belakang membran timpani (gendang telinga) kalikan ketika kondisi ideal, menginfeksi cairan di telinga tengah.
Kerentanan pada anak-anak
Anak-anak di bawah usia tujuh tahun jauh lebih rentan terhadap otitis media karena tabung Eustachian yang lebih pendek dan lebih dari sudut horizontal daripada di telinga orang dewasa. Mereka juga belum mengembangkan resistansi yang sama untuk virus dan bakteri sebagai orang dewasa.
Sejumlah penelitian telah berkorelasi kejadian otitis media akut pada anak-anak dengan berbagai faktor seperti perawatan pada masa bayi, botol susu ketika telentang, merokok diet, orangtua, alergi, dan emisi mobil, tetapi kelemahan paling jelas dari studi tersebut adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan variabel pajanan terhadap agen virus selama studi.
Kita juga harus diingat bahwa korelasi tidak menetapkan sebab-akibat. Menyusui selama dua belas bulan pertama kehidupan dikaitkan dengan penurunan jumlah, dan durasi dari semua infeksi OM.
Kandungan Nutrisi & Bioaktif
TAHITIAN NONI Juice
Sari buah murni Morinda Citri-folia, Anggur dan Blueberry, tanpa pengawet dan zat kimia, bebas racun dan residu, diproses dengan teknologi canggih, telah melewati tahapan penelitian sah, didukung oleh lembaga2 independen yang dapat dipertanggung-jawabkan dan membuktikan benefitnya. Merupakan satu-satunya Juice buah murni yang diakui dan terdaftar dalam PDR. Mengandung 230 nutrisi dan bioaktif yang sangat berman-faat bagi kesehatan, 157 yang diketahui adalah super nutrisi (Phyto nutrisi), 11 vitamin, 11 mineral, 17 asam amino essensial.

Berikut kisah sembuh penderita Otitis dengan obat alami otitis Tahitian Noni
Anakku sembuh dari otitis media

Keceriaan Davin Farel, 8 tahun kini tampak lebih sempurna, karena Otitis Media atau peradangan pada gendang telinga yang membuat gendang telinga berlubang dan menyebabkan cairan dari hidung keluar melalui telinga, semakin membaik. “Cairan itu tak lagi keluar dari telinga Davin sejak dia saya beri obat alami otitis dari  TNJ sejak 4 bulan lalu,”cerita Evi Purwitasari ibunda Davin, 37 tahun.
Berawal dari pilek berkepanjangan yang diderita Davin. Awalnya dikira polip atau sinusitis. Anehnya, jika obat dokter habis, pilek Davin kambuh. Untuk tidur pun Davin harus duduk karena hidungnya mudah tersumbat. Puncaknya saat Davin berusia 5 tahun, tubuhnya panas selepas berenang. Cairan yang biasa keluar dari hidung kini keluar dari telinga. Derita itulah yang mengharuskan Davin terbaring di rumah sakit selama 4 hari. Setelah foto THT, diketahui bahwa Davin menderita Otitis Media.
“Alhamdulillah Allah SWT mengabulkan doa-doaku,obat alami otitis dari TNJ membawa manfaat bagi kesehatan anakku.”
Akibat cairan yang keluar dari telinga itu, pendengaran Davin terganggu. Setelah diperiksa, gendang telinganya berlubang. Demi kesembuhannya, Evi harus mondar- mandir antara Sidoarjo, tempat tinggalnya menuju rumah sakit di Surabaya setiap minggu. Selama hampir 2 tahun berobat di Surabaya, penyakit Davin tak kunjung membaik. Pengobatan berhenti karena kesulitan biaya. Anaknya pun sudah lelah minum obat.
Satu-satunya harapan adalah berdoa kepada Allah SWT agar memberikan petunjuknya atas kesembuhan Davin. Tak berapa lama, ada seorang sahabat yang memperkenalkan Evi dengan obat alami otitis dari  TNJ. Tujuan awalnya cuma untuk merawat kesehatan keluarganya, termasuk Davin. Tanpa disangka,obat alami otitis dari  TNJ ini membawa manfaat terhadap penyakit Davin. Telinganya tak lagi mengeluarkan cairan dan pileknya juga tidak menyerang lagi. “Alhamdulillah Allah SWT mengabulkan doa-doaku, anakku sembuh berkat obat alami otitis dari TNJ, “katanya.

Jangan tunggu lagi, dan jangan biarkan penyakit ini berlama-lama dalam tubuh anda karena sangat mengerikan..

Pesan sekarang juga obatnya

cara pesan32 Obat Alami Otitis
Begitu anda pesan, kami kirim barang dulu ketempat anda, setelah barang sampai ke tempat atau tujuan anda, baru anda lakukan pembayaran.

FORMAT PEMESANAN
ONA: Jml Pesanan NA Nama Jelas/ Alamat Jelas/ No Tlp.
Contoh : ONA=2 btl NA/ Almira/ Jl. Gatot Subroto No.45 Jakarta/ 0219111… – 0812222…
kirim sms ke :
081286193971/ 087808192321

Tidak ada komentar:

Posting Komentar