Cara mudah,aman dan cepat untuk mengatasi penyakit Otitis dengan obat alami Otitis Tahitian Noni Bioactive yang sudah terkenal di dunia terbukti ampuh dan mujarab tanpa efek samping
Banyak di antara kita yang hobi korek
kuping guna membersihkan kotoran/lilin yang ada di dalam telinga. Kadang
kala selain menggunakan cotton bud, ada pula yang menggunakan pengorek
dari besi/baja yang agak tajam sehingga menimbulkan iritasi/luka. Ini
bisa mengakibatkan infeksi yang mengundang virus/bakteri bahkan pecahnya
gendang telinga. Akibatnya, congek atau air nanah mengalir terus dari
telinga dan pendengaran berkurang. Jika parah, bukan hanya tuli. Tapi
juga bisa mengakibatkan kematian. Sehingga akhirnya tindak operasi harus
dilakukan untuk menyelamatkan penderita.
Padahal sesungguhnya lilin/kotoran yang
ada di dalam telinga kita diproduksi secara alami oleh tubuh kita untuk
menangkap kotoran/debu agar tak masuk ke dalam telinga. Nanti pada
akhirnya akan keluar sendiri meski tidak dikeluarkan.
Jika dibersihkan dengan cotton bud, kadang ini justru bisa mendorong kotoran semakin ke dalam dan makin padat. Sementara dengan besi tajam bisa mengakibatkan iritasi. Jadi lebih baik dibuang saja. Istri saya beberapa kali menderita Otitis Media. Akhirnya saya buang alat pengorek besinya. Lebih aman pakai klip kertas atau bulatan peniti sehingga tidak tajam dan kotoran juga tidak terdorong ke dalam. Tapi ini sebaiknya jangan terlalu sering (jangan setiap bulan) dan harus hati-hati sekali.
Jika dibersihkan dengan cotton bud, kadang ini justru bisa mendorong kotoran semakin ke dalam dan makin padat. Sementara dengan besi tajam bisa mengakibatkan iritasi. Jadi lebih baik dibuang saja. Istri saya beberapa kali menderita Otitis Media. Akhirnya saya buang alat pengorek besinya. Lebih aman pakai klip kertas atau bulatan peniti sehingga tidak tajam dan kotoran juga tidak terdorong ke dalam. Tapi ini sebaiknya jangan terlalu sering (jangan setiap bulan) dan harus hati-hati sekali.
Otitis media adalah peradangan telinga
bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari
tenggorok (faringitis) dan sering pada anak-anak. Pada semua jenis
otitis media juga dikeluhkan gangguan dengar (tuli) konduktif.
Dari perjalanan klinisnya, otitis media dibedakan atas akut (baru) dan kronis (proses lebih lama).
Otitis Media Akut (OMA)Otitis media adalah infeksi atau inflamasi / peradangan di telinga tengah.
Telinga sendiri terbagi menjadi tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga tengah adalah daerah yang dibatasi dengan dunia luar oleh gendang telinga. Daerah ini menghubungkan suara dengan alat pendengaran di telinga dalam. Selain itu di daerah ini terdapat saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung belakang dan tenggorokan bagian atas. Guna saluran ini adalah:
- Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar.
- Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telinga tengah ke bagian belakang hidung.
- Sebagai sawar kuman yang mungkin akan masuk ke dalam telinga tengah
Otitis media sering diawali dengan
infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek yang
menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius. Saat bakteri
melalui saluran Eustachius, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran
tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya
saluran, dan datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri.
Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri
mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga
tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Eustachius
menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul
di belakang gendang telinga.
Jika lendir dan nanah bertambah banyak,
pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang
kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga
dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran yang dialami
umumnya sekitar 24 desibel (bisikan halus). Namun cairan yang lebih
banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga 45 desibel (kisaran
pembicaraan normal). Selain itu telinga juga akan terasa nyeri. Dan
yang paling berat, cairan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat
merobek gendang telinga karena tekanannya.
Penyebab otitis media akut (OMA)
dapat merupakan virus maupun bakteri. Pada 25% pasien, tidak ditemukan
mikroorganisme penyebabnya. Virus ditemukan pada 25% kasus dan kadang
menginfeksi telinga tengah bersama bakteri. Bakteri penyebab otitis
media tersering adalah Streptococcus pneumoniae, diikuti oleh
Haemophilus influenzae dan Moraxella cattarhalis. Yang perlu diingat
pada OMA, walaupun sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri, hanya
sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik. Hal ini dimungkinkan karena
tanpa antibiotik pun saluran Eustachius akan terbuka kembali sehingga
bakteri akan tersingkir bersama aliran lendir.
Otitis media kronik ditandai dengan
adanya supuratif (bernanah) yang merupakan lanjutan dari OMA yang
mengalami pecah gendang telinga dan tidak menutup setelah 6 minggu atau
non supuratif (serosa/gendang telinga utuh). Jangan menganggap enteng
penyakit pada indra pendengaran yang biasa disebut congek. Pasalnya,
infeksi pendengaran bisa menyebabkan kematian jika tipe penyakit yang
ditemukan adalah tipe ganas.
“Penyakit infeksi pada pendengaran ini
ada dua tipe, jinak dan ganas. Kalau ganas jaringan choleasteatom dari
yang tumbuh di gendang telinga dapat merusak tulang-tulang hingga ke
otak, ini bisa penyebab kematian. Kalau sudah ada jaringan choleasteatom
yang tumbuh, mau tidak mau harus segera dioperasi,” kata Ketua
PGPKT Komisaris Daerah Sumut DR Dr Delfitri Munir Sp THT-KL(K) kepada
wartawan di sela-sela operasi Outitis Media Perporasi (OMP) gratis di
lantai III Central Medical Unit RSUP H Adam Malik Medan, Sabtu (17/4).
Sedangkan untuk tipe jinak, menurut
Delfitri, jadwal operasinya masih bisa ditunggu dan bisa disembuhkan
dengan memakan obat saja. Delfitri menerangkan, penyakit infeksi
pendengaran itu disebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
“Penyakit ini ditandai dengan keluarnya nanah dari telinga. Kalau yang
sudah ganas, nanahnya berwarna kehijau-hijauan,” sebutnya.
Masih menurutnya, penangan operasi yang
dilakukan terhadap pasien yang hanya mengalami gangguan jinak, hanya
menambal gendang telinga serta membersihkan tulang-tulang telinga yang
infeksi dan membutuhkan waktu paling lama satu jam. “Sedangkan yang
sudah ditumbuhi jaringan choleasteatom tadi, waktu operasinya bisa
sekitar 4 jam lebih,” ucapnya.
Dia juga mengatakan, dokter THT tidak
semua bisa melakukan operasi OMP ini. Di RS Adam Malik sendiri, dari 23
dokter THT, yang bisa dan rutin melakukan operasi ini cuma tiga orang.
Delfitri menambahkan, Pemda diharapkan untuk menyiapkan alat-alat untuk
mendukung operasi ini, sebab, sampai hari ini alat yang paling lengkap
baru di RS Adam Malik. “Mengingat banyaknya penderita congekan ini,
setiap tahunnya hingga 4,7 per seratus ribu penduduk, disarankan pemda
menyiapkan alat-alat yang mendukung operasi ini, seperti mikroskop,
mikrobor dan lainnya. Sedangkan kita siap untuk memberi
pelatihan-pelatihan seperti ini, agar jumlah dokter THT yang bisa
melakukan operasi ini bertambah,” katanya.
Sementara Kasubbag Humas RSUP HAM Sairi M
Saragih DCN Mkes membenarkan dilakukannya operasi OMP di ruang Central
Operasi Terpadu terhadap tujuh pasien yang menderita infeksi
pendengaran. “Dari informasi yang didapat rencananya dokter akan
menangani operasi terhadap 7 pasien namun pada satu orang mengundurkan
diri,” katanya. Ketujuh pasien menderita infeksi pendengaran menjalani
operasi OMP yakni Linggom (17), Nadia Safitri (18), Epiyanti (39),
Evelyn (22), Rosinta (31), Agussalim (13) dan Rahmansyah (21). (mag-21)
Otitis media adalah peradangan sebagian
atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan
sel-sel mastoid. Gangguan telinga yang paling sering adalah infeksi
eksterna dan media. Sering terjadi pada anak-anak dan juga pada orang
dewasa (Soepardi, 1998). Otitis media kronik adalah keradangan kronik
yang mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani
Definisi Otitis Media (Peradangan Telinga Tengah)
Otitis media adalah peradangan dari
telinga tengah. “Otitis” berarti peradangan dari telinga, dan “media”
artinya tengah. Peradangan ini seringkali mulai dengan infeksi-infeksi
yang menyebabkan sakit tenggorokan, selesma-selesma atau
persoalan-persoalan pernapasan lainnya, dan menyebar ke telinga tengah.
Ini dapat disebabkan oleh virus-virus atau bakteri-bakteri, dan dapat
menjadi akut atau kronis.
Otitis media akut biasanya adalah dari
yang timbulnya cepat dan berdurasi pendek. Otitis media akut biasanya
berhubungan dengan akumulasi cairan di telinga tengah bersama dengan
tanda-tanda atau gejala-gejala dari infeksi telinga; gendang telinga
yang menonjol biasanya disertai dengan nyeri, atau gendang telinga yang
berlubang, seringkali dengan aliran dari materi yang bernanah. Demam
dapat hadir.
Otitis media kronis adalah peradangan
telinga tengah yang gigih, secara khas untuk sedikitnya satu bulan. Ini
adalah berbeda dengan infeksi telinga akut (otitis media akut) yang
biasanya berlangsung hanya beberapa minggu. Setelah infeksi akut, cairan
(effusion) mungkin tertinggal dibelakang gendang telinga (tympanic
membrane) untuk sampai dengan tiga bulan sebelum menghilang. Otitis
media kronis mungkin berkembang setelah periode waktu yang
berkepanjangan dengan cairan (effusion) atau tekanan negatif dibelakang
gendang telinga (tympanic membrane). Otitis media kronis dapat
menyebabkan kerusakan yang terus menerus pada telinga tengah dan gendang
telinga dan mungkin ada aliran yang terus menerus melalui lubang pada
gendang telinga. Otitis media kronis seringkali mulai tanpa nyeri dan
demam. Tekanan telinga atau telinga yang meletus dapat menjadi gigih
untuk berbulan-bulan. Adakalanya kehilangan pendengaran yang tidak
kentara dapat disebabkan oleh otitis media kronis.
Otitis media yang paling sering
disebabkan oleh infeksi dengan patogen virus, bakteri, atau jamur.
Patogen bakteri yang paling umum adalah ””Streptococcus pneumoniae,
Haemophilus influenzae nontypable””, dan”Moraxella catarrhalis”.
Diantara remaja yang lebih tua dan
dewasa muda, penyebab paling umum dari infeksi telinga
adalah”Haemophilus influenzae”. Virus seperti virus RSV (RSV) dan
orang-orang yang menyebabkan flu biasa juga dapat menyebabkan otitis
media dengan merusak pertahanan normal dari sel-sel epitel di saluran
pernapasan bagian atas.
Faktor risiko utama untuk mengembangkan
otitis media adalah tabung Eustachio disfungsi, yang mengarah pada
kliring tidak efektif bakteri dari telinga tengah.
Peran anti-”H. ”vaksin influenzae bahwa
anak-anak secara teratur diberikan adalah untuk mencegah penyakit
invasif seperti meningitis dan pneumonia. Vaksin ini hanya aktif
terhadap strain serotipe b, yang telah ditemukan untuk menyebabkan
meningitis dan pneumonia pada anak di bawah lima tahun, dengan anak-anak
antara 4 dan 18 bulan yang paling rentan. Isolat serotipe b jarang
menyebabkan otitis media.
Kemajuan
Kemajuan
Biasanya, otitis media akut berikut
dingin: setelah beberapa hari hidung tersumbat telinga menjadi terlibat
dan dapat menyebabkan sakit parah.
Rasa sakit biasanya akan menyelesaikan
dalam waktu satu atau dua hari, tetapi dapat bertahan lebih dari
seminggu. Kadang-kadang pecah gendang telinga, nanah dari telinga
pemakaian, tetapi drum pecah biasanya akan sembuh dengan cepat.
Pada tingkat anatomi, perkembangan khas
otitis media akut terjadi sebagai berikut: jaringan sekitarnya tabung
Eustachian membengkak akibat infeksi saluran pernapasan atas, alergi,
atau disfungsi dari tabung.
Eustachio tabung tetap diblokir sebagian
besar waktu. Kehadiran udara di telinga tengah perlahan diserap ke
dalam jaringan sekitarnya.
Sebuah tekanan negatif yang kuat
menciptakan vakum di telinga tengah, dan akhirnya vakum mencapai titik
di mana cairan dari jaringan sekitarnya menumpuk di telinga tengah. Hal
ini dilihat sebagai perkembangan dari Tipe A tympanogram ke Tipe C ke
Tipe B tympanogram.
Cairan dapat menjadi terinfeksi. Telah
ditemukan bahwa bakteri dorman di belakang membran timpani (gendang
telinga) kalikan ketika kondisi ideal, menginfeksi cairan di telinga
tengah.
Kerentanan pada anak-anak
Kerentanan pada anak-anak
Anak-anak di bawah usia tujuh tahun jauh
lebih rentan terhadap otitis media karena tabung Eustachian yang lebih
pendek dan lebih dari sudut horizontal daripada di telinga orang dewasa.
Mereka juga belum mengembangkan resistansi yang sama untuk virus dan
bakteri sebagai orang dewasa.
Sejumlah penelitian telah berkorelasi
kejadian otitis media akut pada anak-anak dengan berbagai faktor seperti
perawatan pada masa bayi, botol susu ketika telentang, merokok diet,
orangtua, alergi, dan emisi mobil, tetapi kelemahan paling jelas dari
studi tersebut adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan variabel
pajanan terhadap agen virus selama studi.
Kita juga harus diingat bahwa korelasi
tidak menetapkan sebab-akibat. Menyusui selama dua belas bulan pertama
kehidupan dikaitkan dengan penurunan jumlah, dan durasi dari semua
infeksi OM.
Kandungan Nutrisi & Bioaktif
TAHITIAN NONI Juice
Sari buah murni Morinda Citri-folia,
Anggur dan Blueberry, tanpa pengawet dan zat kimia, bebas racun dan
residu, diproses dengan teknologi canggih, telah melewati tahapan
penelitian sah, didukung oleh lembaga2 independen yang dapat
dipertanggung-jawabkan dan membuktikan benefitnya. Merupakan
satu-satunya Juice buah murni yang diakui dan terdaftar dalam PDR.
Mengandung 230 nutrisi dan bioaktif yang sangat berman-faat bagi
kesehatan, 157 yang diketahui adalah super nutrisi (Phyto nutrisi), 11
vitamin, 11 mineral, 17 asam amino essensial.
Anakku sembuh dari otitis media
Keceriaan Davin Farel, 8 tahun kini
tampak lebih sempurna, karena Otitis Media atau peradangan pada gendang
telinga yang membuat gendang telinga berlubang dan menyebabkan cairan
dari hidung keluar melalui telinga, semakin membaik. “Cairan itu tak
lagi keluar dari telinga Davin sejak dia saya beri obat alami otitis
dari TNJ sejak 4 bulan lalu,”cerita Evi Purwitasari ibunda Davin, 37
tahun.
Berawal dari pilek berkepanjangan yang
diderita Davin. Awalnya dikira polip atau sinusitis. Anehnya, jika obat
dokter habis, pilek Davin kambuh. Untuk tidur pun Davin harus duduk
karena hidungnya mudah tersumbat. Puncaknya saat Davin berusia 5 tahun,
tubuhnya panas selepas berenang. Cairan yang biasa keluar dari hidung
kini keluar dari telinga. Derita itulah yang mengharuskan Davin
terbaring di rumah sakit selama 4 hari. Setelah foto THT, diketahui
bahwa Davin menderita Otitis Media.
“Alhamdulillah Allah SWT mengabulkan doa-doaku,obat alami otitis dari TNJ membawa manfaat bagi kesehatan anakku.”
Akibat cairan yang keluar dari telinga
itu, pendengaran Davin terganggu. Setelah diperiksa, gendang telinganya
berlubang. Demi kesembuhannya, Evi harus mondar- mandir antara Sidoarjo,
tempat tinggalnya menuju rumah sakit di Surabaya setiap minggu. Selama
hampir 2 tahun berobat di Surabaya, penyakit Davin tak kunjung membaik.
Pengobatan berhenti karena kesulitan biaya. Anaknya pun sudah lelah
minum obat.
Satu-satunya harapan adalah berdoa
kepada Allah SWT agar memberikan petunjuknya atas kesembuhan Davin. Tak
berapa lama, ada seorang sahabat yang memperkenalkan Evi dengan obat
alami otitis dari TNJ. Tujuan awalnya cuma untuk merawat kesehatan
keluarganya, termasuk Davin. Tanpa disangka,obat alami otitis dari TNJ
ini membawa manfaat terhadap penyakit Davin. Telinganya tak lagi
mengeluarkan cairan dan pileknya juga tidak menyerang lagi.
“Alhamdulillah Allah SWT mengabulkan doa-doaku, anakku sembuh berkat
obat alami otitis dari TNJ, “katanya.
Jangan tunggu lagi, dan jangan biarkan penyakit ini berlama-lama dalam tubuh anda karena sangat mengerikan..
Pesan sekarang juga obatnya
Begitu
anda pesan, kami kirim barang dulu ketempat anda, setelah barang sampai
ke tempat atau tujuan anda, baru anda lakukan pembayaran.
FORMAT PEMESANAN
ONA: Jml Pesanan NA Nama Jelas/ Alamat Jelas/ No Tlp.
Contoh : ONA=2 btl NA/ Almira/ Jl. Gatot Subroto No.45 Jakarta/ 0219111… – 0812222…
kirim sms ke :
081286193971/ 087808192321
081286193971/ 087808192321
Tidak ada komentar:
Posting Komentar